
Jakarta - Simvastatin merupakan salah satu obat untuk mengontrol kadar kolesterol di dalam tubuh. Namun tidak berarti boleh dikonsumsi sembarangan, apalagi demi bisa makan enak selama lebaran.
Di Indonesia, obat kolesterol
dengan kandungan simvastatin termasuk obat keras yang artinya hanya bisa
diminum dengan resep dan petunjuk profesional. Obat ini tidak dijual bebas
seperti obat warung.
Selain itu, cara kerjanya tidak
seperti yang dibayangkan banyak orang. Berharap obat ini akan memberikan efek
instan dalam waktu singkat, jelas salah kaprah.
Praktisi kesehatan dr Andi
Khomeini Takdir Haruni alias dr Koko menegaskan hal itu dalam salah satu
unggahannya di media sosial. Menurutnya, obat golongan statin (termasuk
simvastatin) bekerja lambat.
"Minum statin tidak untuk
menangkal kolesterol yang tiba-tiba meningkat karena asupan high-fat diet di
fase Lebaran," beber dia dalam akun pribadinya, dikutip detikcom atas izin
yang bersangkutan.
Cara terbaik untuk menangkal
kolesterol saat dan setelah lebaran, menurut dr Koko adalah dengan menjaga diet
seimbang. Artinya, makan enak boleh-boleh saja tetapi diimbangi dengan menu
yang lebih sehat.
"Jika pun harus makan yang
high-fat diet di fase Lebaran. Kawan kita adalah apel, bawang, tomat,
tempe," jelasnya.
Saat lebaran akhir pekan lalu,
beredar tips mengatasi kolesterol di berbagai platform media sosial. Salah
satunya menganjurkan untuk sedia simvastatin agar bebas makan enak tanpa risiko
gangguan kolesterol.
"Must have item for
lebaran," demikian cuitan di salah satu akun Twitter, merujuk simvastatin.
Anjuran tersebut tentu saja salah
kaprah. Selain tidak bisa bekerja secara instan, simvastatin juga tergolong
obat keras yang tidak bisa dikonsumsi sembarangan, harus dengan resep dan
petunjuk profesional.
Sumber: Detik