
Jakarta - Elon Musk buka-bukaan soal pengalamannya menjadi pemilik baru Twitter. Ia mengatakan mempimpin Twitter merupakan pengalaman yang cukup membuat stress dan seperti rollercoaster.
Dalam wawancara dengan BBC, Musk
bersama jurnalis James Clayton membahas beragam topik, mulai dari PHK massal,
penyebaran misinformasi, hingga kebiasaan bekerjanya.
Dalam wawancara yang juga
disiarkan di Twitter Spaces, Musk mengaku ia hanya membeli Twitter karena
khawatir akan dipaksa oleh pengadilan. Seperti diketahui, Musk sempat berubah
pikiran dan membatalkan niatnya untuk membeli Twitter karena berbagai alasan.
Namun Twitter menggugat Musk
untuk memaksanya memenuhi kewajibannya membeli perusahaan media sosial tersebut
senilai USD 44 miliar, atau USD 54,20 per lembar saham.
Saat ditanya apakah ia menyesal
membeli Twitter, Musk mengatakan ini merupakan pengalaman yang sangat menyakitkan.
Namun, ia tetap merasa membeli Twitter adalah keputusan yang tepat.
"Tingkat rasa sakitnya
sangat tinggi, ini bukan semacam pesta," kata Musk, seperti dikutip dari
BBC, Kamis (13/4/2023).
"Ini merupakan situasi yang
sangat menegangkan selama beberapa bulan terakhir," sambungnya.
Meski begitu, Musk mengatakan
kini semuanya berjalan lancar dan penggunaan Twitter meningkat. Namun karena
beban kerja yang semakin berat, Musk mengaku kadang harus tidur di kantor, dan
ia memiliki tempat khusus di perpustakaan untuk beristirahat.
Saat membicarakan kondisi
keuangan Twitter, Musk mengaku saat ini sudah hampir mencapai titik break even
setelah sebagian besar pengiklannya kembali dan upaya penghematan yang ekstrem
mulai membuahkan hasil.
Pria yang juga memimpin SpaceX
dan Tesla ini mengatakan Twitter saat ini memiliki sekitar 1.500 karyawan,
turun drastis dari sekitar 8.000 karyawan yang dimiliki sebelum Twitter diambil
alih oleh Musk.
Banyak dari karyawan yang dipecat
merupakan engineer yang bertanggung jawab menjaga kestabilan Twitter. Musk
mengakui beberapa masalah yang terjadi, termasuk saat layanan Twitter tumbang,
tapi ia menekankan masalah itu cepat diatasi.
Sumber: Detik